Analisa Untung Rugi dan Biaya Operasional Jualan Dimsum Menggunakan Sewa Booth Kontainer
Jualan dimsum menggunakan booth kontainer adalah salah satu ide bisnis kuliner yang sedang populer di kalangan pengusaha muda, terutama di kota-kota besar seperti Jogja. Menggunakan booth kontainer untuk berjualan dimsum memiliki berbagai keuntungan, namun juga ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebelum memulai. Dalam artikel ini, kita akan menganalisa untung rugi serta biaya operasional yang terlibat dalam usaha jualan dimsum menggunakan sewa booth kontainer.
1. Keuntungan Jualan Dimsum Menggunakan Sewa Booth Kontainer
✅ Modal Awal yang Lebih Terjangkau
Salah satu keuntungan utama dari menggunakan booth kontainer adalah modal awal yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan membuka restoran atau kedai permanen. Untuk menyewa booth kontainer, biaya bulanan bisa berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000, tergantung lokasi dan ukuran booth. Dengan biaya ini, kamu sudah bisa memulai usaha tanpa harus mengeluarkan modal besar untuk renovasi atau membeli peralatan permanen.
✅ Fleksibilitas Lokasi
Booth kontainer memungkinkan kamu untuk berjualan di berbagai lokasi strategis. Lokasi-lokasi seperti pusat perbelanjaan, area kampus, tempat wisata, atau acara-event besar sangat ideal untuk menjual dimsum. Keuntungan dari lokasi yang fleksibel adalah kamu dapat menyesuaikan tempat yang ramai pengunjung sesuai dengan target pasar dan waktu tertentu. Jika lokasi pertama tidak menguntungkan, kamu bisa pindah lokasi tanpa perlu biaya besar.
✅ Proses Operasional yang Sederhana
Sewa booth kontainer sudah menyediakan semua fasilitas dasar seperti listrik, meja, dan sistem ventilasi, yang memudahkan operasional harian. Kamu tidak perlu repot menyiapkan fasilitas tambahan, sehingga usaha dimsum bisa berjalan lebih cepat dan efisien. Dengan model usaha yang praktis ini, kamu juga dapat lebih fokus pada pemasaran dan peningkatan kualitas produk.
✅ Risiko yang Lebih Rendah
Karena sewa booth kontainer bersifat jangka pendek, kamu bisa mengurangi risiko yang biasanya terkait dengan kontrak jangka panjang atau biaya tetap yang besar. Jika usaha dimsum tidak sesuai dengan harapan atau jika tren pasar berubah, kamu tidak akan terikat pada biaya jangka panjang dan dapat mencari opsi lain.
2. Kerugian Jualan Dimsum Menggunakan Sewa Booth Kontainer
❌ Biaya Sewa yang Terus Berjalan
Meskipun biaya sewa booth kontainer relatif terjangkau di awal, namun biaya sewa bulanan yang harus dibayar selama berjualan dapat menjadi beban jika usaha belum berkembang sesuai harapan. Dalam satu tahun, total biaya sewa bisa mencapai lebih dari Rp18 juta (dengan sewa Rp1.500.000/bulan). Jika usaha dimsum tidak dapat bertahan, kamu bisa kehilangan uang sewa yang sudah dibayar.
❌ Tidak Memiliki Aset
Sewa booth kontainer berarti kamu tidak memiliki aset setelah masa sewa berakhir. Semua biaya sewa yang dibayar selama ini hanya digunakan untuk penyewaan, dan kamu tidak akan mendapatkan keuntungan atau aset setelah kontrak berakhir. Ini berbeda dengan membeli booth kontainer atau membangun kedai permanen, yang dapat dijadikan aset jangka panjang.
❌ Keterbatasan Kustomisasi
Booth kontainer yang disewa biasanya memiliki desain standar dan terbatas pada kustomisasi. Meskipun kamu bisa mendekorasi booth dengan branding yang sesuai dengan identitas usaha dimsum kamu, namun ada beberapa aspek yang tidak bisa diubah, seperti bentuk atau ukuran booth. Jika kamu memiliki visi desain tertentu untuk booth dimsum kamu, kustomisasi ini bisa terbatas.
❌ Ketergantungan pada Penyedia
Jika terjadi kerusakan atau masalah pada booth kontainer yang kamu sewa, kamu harus bergantung pada penyedia booth untuk melakukan perbaikan. Terkadang, hal ini dapat mengganggu operasional dan waktu pelayanan, terutama jika kerusakan terjadi pada saat-saat sibuk.
3. Biaya Operasional Jualan Dimsum Menggunakan Booth Kontainer
a. Biaya Sewa Booth Kontainer
Biaya sewa booth kontainer adalah biaya utama yang perlu diperhitungkan. Seperti yang telah disebutkan, biaya sewa berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000 per bulan, tergantung lokasi dan ukuran booth. Biaya ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan finansial usaha kamu.
b. Biaya Bahan Baku Dimsum
Untuk memproduksi dimsum, kamu perlu menghitung biaya bahan baku seperti tepung, daging ayam, udang, sayuran, bumbu, dan bahan lain. Rata-rata biaya bahan baku dimsum berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per porsi, tergantung jenis dimsum yang dibuat dan kualitas bahan baku yang digunakan.
c. Biaya Tenaga Kerja
Jika kamu mempekerjakan karyawan, biaya tenaga kerja akan menjadi komponen biaya operasional yang penting. Biaya untuk karyawan di booth kontainer biasanya berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp4.000.000 per bulan (tergantung pada jumlah karyawan dan upah yang diterima).
d. Biaya Listrik dan Air
Booth kontainer biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas listrik dan air. Biaya listrik untuk peralatan memasak seperti kompor, oven, atau pemanas bisa berkisar antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per bulan, tergantung penggunaan. Biaya air dan kebersihan mungkin lebih rendah, sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulan.
e. Biaya Pemasaran dan Promosi
Pemasaran untuk usaha kuliner adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Biaya pemasaran bisa termasuk iklan online, promosi media sosial, dan promo langsung seperti diskon atau paket bundling. Estimasi biaya pemasaran bisa bervariasi, tetapi setidaknya kamu perlu mengalokasikan Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per bulan untuk pemasaran digital dan offline.
f. Biaya Lain-lain
Ada juga biaya tambahan seperti biaya kebersihan booth, transportasi bahan baku, dan biaya tak terduga lainnya. Biaya-biaya ini bisa berkisar antara Rp200.000 hingga Rp500.000 per bulan, tergantung pada tingkat kesibukan dan kebutuhan operasional.
4. Perhitungan Keuntungan
Misalnya, kamu berjualan dimsum dengan harga Rp20.000 per porsi dan berhasil menjual 100 porsi per hari. Dalam satu bulan, kamu bisa mendapatkan pendapatan sebesar:
-
Pendapatan per bulan: 100 porsi x Rp20.000 x 30 hari = Rp60.000.000
Biaya Bulanan:
-
Sewa booth: Rp2.000.000
-
Bahan baku dimsum: Rp5.000 per porsi x 100 porsi x 30 hari = Rp15.000.000
-
Tenaga kerja: Rp3.000.000
-
Listrik dan air: Rp500.000
-
Pemasaran: Rp500.000
-
Biaya lain-lain: Rp500.000
Total biaya operasional per bulan = Rp21.500.000
Keuntungan Bersih:
-
Pendapatan: Rp60.000.000
-
Biaya operasional: Rp21.500.000
-
Keuntungan bersih: Rp60.000.000 - Rp21.500.000 = Rp38.500.000
5. Kesimpulan
Jualan dimsum menggunakan sewa booth kontainer memberikan potensi keuntungan yang cukup menggiurkan, dengan risiko yang lebih rendah karena tidak perlu mengeluarkan modal besar untuk membeli atau membangun booth permanen. Meskipun ada biaya operasional yang harus diperhitungkan, seperti biaya sewa booth, bahan baku, tenaga kerja, dan pemasaran, keuntungan bersih yang bisa diperoleh bisa cukup besar, apalagi jika lokasi booth kontainer kamu strategis dan memiliki pelanggan setia.
Jika kamu tertarik untuk memulai usaha dimsum menggunakan booth kontainer, GoTen Jogja siap membantu menyediakan booth kontainer dengan berbagai pilihan sesuai kebutuhan usaha kamu.
Kontak GoTen Jogja:
-
WhatsApp: Klik wa.me/+6285820011233
-
Website: www.goten.jogjae.com/
Dengan memahami analisa untung rugi dan biaya operasional ini, kamu dapat lebih siap memulai bisnis dimsum menggunakan booth kontainer dan merencanakan langkah-langkah yang lebih cermat.
Posting Komentar